Sunday, July 19, 2009

TRITIYA-PRAKRTI: DUNIA “SEKS KETIGA”

TRITIYA-PRAKRTI: DUNIA “SEKS KETIGA”


Kategori gender atau seks dalam literature Veda dibagi menjadi tiga menurut prakrti atau sifat alaminya. Ketiga kategori itu adalah pums-prakriti, yakni laki-laki (male), stri-prakriti, yakni perempuan (female), and tritiya-prakriti, yakni seks ketiga atau gender ketiga (the third sex). Ketiga kategori gender ini tidak hanya menyatakan kategori fisik saja, tetapi lebih merupakan keseluruhan tatanan hidup manusia termasuk badan fisik, mental, dan pertimbangan-pertimbangan unik dalam interaksi social (status prokreasi). Secara umum kata ‘seks’ mengindikasikan dua hal; pertama, seks secara biologis dan yang kedua, ‘gender’, perilaku dan indentitas psikologis. Kata ‘prakrti’ berarti sifat alami (nature), memiliki dua aspek yang sejalan yakni, rangkaian intrinsik (intrinsic woven) dan unit terpadu (cohesive unit).
Tritiya Prakrti secara literature berarti ‘seks ketiga’ atau ‘gender ketiga’. Secara luas dunia seks ketiga meliputi semua orang yang tidak memiliki sifat seperti laki-laki atau perempuan biasa atau mereka adalah orang yang sifat alaminya perpaduan antara laki-laki dan perempuan secara bersamaan. Orang yang tergolong dalam kategori ini adalah kaum homoseksual (lesbian dan guy), biseksual, transeksual, interseks, dan yang lainnya.
Dunia seks ketiga merupakan bagian dari klasifikasi napumsaka (neuter gender) atau mereka yang tidak terlibat dalam prokreasi (melanjutkan keturunan). Ada lima jenis yang dinyatakan sebagai napumsaka (neuter gender) yakni anak-anak, kaum jompo, orang yang impoten, praktisi brahmachari (celibate) dan orang-orang seks ketiga. Kelima kategori ini dinyatakan secara seks neutral dalam definisi Veda. Mereka memegang peranan penting di dunia ini untuk menjaga keseimbangan baik masyarakat social maupun alam. Hal ini dapat dianalogikan sebagai komunitas lebah. Peranan yang dipegang oleh lebah pekerja (asexual bees) sangat penting dalam menjaga keseimbangan komunitas di sarangnya. Dalam Hinduisme segala sesuatu tidak ada yang kebetulan atau error, semua yang eksis memiliki alasan, tujuan, dan hukumnya tersendiri.
Sanskrit teks dalam literature Veda yang membahas keberadaan dunia seks ketiga merujuk pada teks Kama Sastra. Teks Kama Sastra menguraikan panjang lebar seksualitas manusia, perilaku, dan praktek, dan aturannya di dalam masyarakat. Penjelasan yang detail mengenai seks ketiga dalam Kama Sastra ini sebagian besar terdapat dalam bab delapan dan sembilan bagian dua. Dalam teks Kama Sastra dinyatakan: ‘Orang golongan seks ketiga (tritiya prakrti) ada dua jenis menurut penampilannya,yakni maskulin dan feminim” (Kama Sutra, 2.9.1). Jadi anggota seks ketiga, pertama dikategorikan menurut penampakan fisiknya apakah laki-laki atau perempuan. Kategori laki-laki disebut kliba (guy men), sedangkan kategori perempuan disebut sraivini (lesbian). Masing-masing kategori ini (kliba dan sraivini) kemudian dibagi lagi menjadi dua menurut kelakuannya apakah feminim atau maskulin. Kemudian kategori ini dibagi lagi ke dalam sub bagian yang lebih spesifik.
Homoseks (guy dan lesbian) merupakan golongan yang paling menarik perhatian dalam Tritiya Prakrti ini. Secara fakta, kuantitas kaum ini menempati urutan yang paling banyak dibandingkan sub golongan lainnya dalam Tritiya Prakrti. Dalam penampilannya yang secara biasa tampak sebagai laki-laki dan perempuan tulen, golongan seks ketiga ini dapat diidentifikasi melalui eksklusif romantik dan seksual atraktif mereka terhadap sesama jenisnya. Kelakuan mereka dapat dilihat dengan mudah karena, seperti halnya kelakuan orang normal (male or female) melihat atau tertarik dengan lawan jenisnya, mereka sangat atraktif ketika melihat dan tertarik dengan sesama jenis.
Kaum lesbian (sraivini) dijelaskan dalam teks Kama Sutra, yang concern pada keagresipannya terhadap sesama perempuan (purushayita). Kata sraivini, dalam teks Sanskrit berarti perempuan bebas, yang menolak untuk bersuami, hidup dengan mencukupi kebutuhannya sendiri, dan hidup sendiri atau kawin dengan sesama jenis. Tetapi karena tekanan social puritan, mereka terkadang menyembunyikan keaslian dirinya dan rela menderita dan menerima perilaku seperti orang biasa. Mereka bisa kawin seperti layaknya orang biasa dan melahirkan anak, meski ia tidak pernah menikmatinya. Bagi kaum lesbian (sraivini) yang tidak melahirkan anak disebut nastriya. Orang golongan ini bisa menempati segala posisi profesi, termasuk di bidang perdagangan, pemerintahan, entertainment, prostitusi, dan pembantu perempuan. Terkadang banyak dari mereka tekun dalam kerohanian, melakukan tapa dan mengikuti sumpah ascetic.
Teks Kama Sutra kemudian menjelaskan posisi kaum homoseksual laki-laki/ guy (kliba). Kata kliba menunjuk pada type laki-laki yang impotent, khususnya menjelaskan mengenai laki-laki yang secara total impotent terhadap perempuan. Guy laki-laki dalam teks Kama Sutra concern pada auparishtaka (oral seks). Bagi kaum heteroseksual auparishtaka (oral seks) tidak dianjurkan dan sangat dilarang bagi kaum Brahmana (pendeta), tetapi dipermaklumkan sebagai praktik alami diantara sesama kaum seks ketiga, atau kalau tidak sebaliknya, mengambil sumpah/diksa Brahmachari (celibate).
Ada kemudian dijelaskan mengenai sub tipe gay laki-laki yang feminim. Dalam Kama Sutra dinyatakan sebagai berikut: “ia yang penampilannya feminim, ditunjukkan dengan pakaian, bahasa, ketawa, tingkah laku, sopan santun, kurang percaya diri, lugu, lemah lembut, dan kerendahan hati” (2.9.2). Laki-laki guy dengan kualitas feminim sangat kentara dalam tritiya prakrti. Mereka memiliki penampilan dan gaya hidupnya sendiri di masyarakat. Mereka memanjangkan rambut, mencoba mengembangkan payudaranya dan berperilaku seperti layaknya perempuan. Kaum ini sangat diperlukan oleh kaum perempuan aristocrat atau secara umum menjadi pelayan di keraton kerajaan. Profesi mereka biasanya mahir di bidang seni, entertainment, dan khususnya tari. Kaum ini juga diharapkan sekali kehadirannya dalam perayaan pernikahan dan upacara agama karena diyakini kehadiran mereka akan mendatangkan kemakmuran dan kemujuran.
Mereka yang tidak secara langsung dapat dikenali di masyarakat adalah laki-laki gay maskulin. Kama Sutra menyatakan “ia yang seperti laki-laki, tetap mempertahankan penampilannya sebagai laki-laki dan mereka hidup dari profesi sebagai Tukang cukur dan tukang pijat ahli”. Dalam konteks sekarang, profesi ini tidak banyak lagi diminati, melainkan mereka mengambil profesi-profesi yang strategis, sebab mereka cenderung memiliki kemampuan diri di atas rata-rata orang biasa. Guy laki-laki maskulin, tetap berpakaian seperti layaknya laki-laki, bisa memanjangkan jengggot atau kumis, menjaga kulit agar tetap halus dan bersih, dan menumbuhkan otot-otot fisik mereka. Kadang-kadang guy laki-laki maskulin mengambil pilihan hidup sebagai pertapa (renunciates) dan mengembangkan kekuatan gaib. Mereka yang hidup sebagai brahmachari dalam tradisi bhakti sering menjadi pujari/pendeta temple.
Guy laki-laki biasanya hidup bersama keluarganya, tetapi kadang-kadang mereka menikah dengan sesama jenis dan hidup bersama. Teks Kama Sutra menyatakan: “ada juga gay laki-laki yang sangat terikat dengan yang lainnya dan saling percaya dengan yang lainnya, yang menikah (parigraha) bersama” (2.9.36). Pernikahan yang sering diambil oleh mereka adalah pernikahan model Gandharva. Pernikahan model ini tidak direkomendasikan bagi golongan Brahmana, tetapi banyak dilakukan oleh kaum heteroseksual juga. Di dalam teks Jayamangala (komentar Kama Sutra abad ke-12) dinyatakan sebagai berikut: masyarakat dengan tipe seks ini, baik guy maupun lesbian dapat melakukan perkawinan secara gandharva, tanpa perlu orang tua atau masyarakat mengetahuinya karena mereka saling mencintai satu sama lain, dan hidup penuh dengan saling percaya dan dalam persahabatan yang kental.”
Jenis seks ketiga yang lain yakni, transgender (shanda). Kata shanda menunjuk pada seorang laki-laki tetapi seperti perempuan. Kelelakiannya betul-betul hilang di dalam dirinya. Bagi mereka yang kebalikannya disebut shandi, yakni seorang perempuan yang keperempuanannya lenyap, ia tampak laki-laki tulen. Bagi yang shanda, mereka mengikat erat-erat kemaluannya (penis) dan bagi yang shandi, mereka menutup erat-erat payudaranya dengan torso. Di jaman modern sekarang ini, mereka banyak yang melakukan operasi transeksual. Tradisi veda mengijinkan orang-orang transgender ini hidup secara bebas dan terbuka menurut identitas gender mereka, seperti dipaparkan dalam Mahabharata, yakni, Arjuna sebagai Brihannala.
Interseks (napumsa) adalah bagian dari tritiya prakrti yang menyatakan tentang mereka yang nonproduktif. Kadang-kadang juga menjelaskan tentang kelahiran orang dengan kelahiran seks ganda. Dalam bahasa sanskerta mereka yang lahir dengan alat genital yang tidak jelas disebut nisarga. Kelahiran seperti ini sangat jarang terjadi. Mengacu pada pengertian napumsa adalah bagi orang-orang yang nonproduktif, maka homoseksual dan transgender termasuk bentuk dari interseksual itu sendiri.
Ada lagi satu jenis kategori perilaku seks yang kalau secara alaminya tidak dimasukkan ke dalam kategori seks ketiga, karena mereka ambil bagian dalam tindakan prokreatif, yakni Biseksual (kami). Kaum kami ini dalam atraksi seksnya bisa dalam heteroseksual dan juga nyaman dalam homoseksual. Topic tentang ini dalam Kama Sutra juga diuraikan dengan baik. Literature veda ini menjelaskan bahwa biseksual bisa muncul karena kecenderungan saja sebagai akibat dari pergaulan mereka. Bisa mungkin pada awalnya mereka secara alami homoseksual tetapi karena selalu mendapat kesempatan secara bebas bergaul dengan lawan jenis sehingga secara perlahan mampu menerima lawan jenis melalui ketertarikan seks. Demikian juga sebaliknya, awalnya mereka heteroseksual, tetapi karena mereka sering bergaul dengan komunitas kaum homoseksual mereka cenderung tertular dan bisa menikmati aktifitas seks sesama jenis juga.
I Gede Suwantana
Direktur Indra Udayana Institute of Vedanta

1 comment:

  1. ACEHPOKER

    Telah Hadir http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=NXFRIDO AgenPoker,DominoQQ & BlackJack Online Terbaik dan Terpercaya.

    Hanya dengan Minimal Deposit 25ribu dan Minimal Withdraw 25ribuan da dapat bermain di

    acehpoker.com :
    1. Acehpoker memberikan bonus Referral 10% (Seumur Hidup)
    2. Sistem keamanan terjamin dan Data pribadiakan aman bersama kami.
    3. Player Vs Player ( 100% No Robot)
    4. Dengan Sistem Confirm Deposit terbaru Max 2 menit (Jika semua Nama di Id dan di bank
    sama)
    5. CS yang ramah dan Melayani dengan Professional
    6. Online 365 Hari 24 Jam
    7. Anda Menang berapa pun Kami Bayar tanpa Maksimal Withdraw danTidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.
    8. Dapat bermain 4 permainan hanya dengan 1 Web ,yaitu Poker , DominoQQ , Q-kick, Blackjack
    9. Bisa bermain di Android dan IOS
    10.Sistem pembagian Kartu menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random

    Permanent (acak) , Dan tersedia Ratusan meja untuk tempat anda bermain

    http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=NXFRIDO Agen Poker,DominoQQ& Black Jack Online Terpercaya. , Ayo tunggu
    apa lagi segera tunjuk kan keahlian anda bermain Poker / Domino di http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=NXFRIDO
    Bergabunglah dengan kami dan rasakan sensesi permainan Poker , DominoQQ , dan Ceme Player Vs Player Murni tanpa Bot 100% dan Raih lah kemenangan anda sebesar - besarnya.
    Kami tunggu Kemenangan anda di http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=NXFRIDO

    Pin BBM :563AB8CA
    yahoo : mahadewi374@yahoo.com
    Line: Lilly080615

    ReplyDelete